Sejarah Keselamatan


Tema utama dalam ajaran Kristen adalah keselamatan, yang berasal dari keyakinan bahwa Allah menghendaki umat manusia untuk berdoa dari dosa dan bersekutu kembali dengan-Nya. Sejarah keselamatan ini dapat dilihat melalui berbagai doktrin dan ajaran yang telah diberikan oleh gereja sepanjang sejarah.

 


Gereja mengatakan bahwa Allah menciptakan manusia dalam gambar-Nya, memberikan mereka kehormatan dan kewajiban. Namun, dosa masuk ke dunia melalui kesalahan Adam dan Hawa, memecah hubungan antara manusia dan Allah. Kitab Kejadian menceritakan kejatuhan ini, di mana dosa pertama menghancurkan kesucian dan keadilan manusia. Dalam situasi ini, rencana Allah untuk menyelamatkan umat-Nya dimulai dengan keselamatan.

Yesus Kristus diciptakan untuk mencapai tujuan keselamatan. Gereja Ajaran menekankan bahwa Yesus, Firman yang menjadi manusia, datang untuk menyelamatkan manusia dari dosa melalui pengorbanan-Nya di kayu salib. Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus memberikan cara bagi orang untuk memperoleh pengampunan dan hidup yang kekal. Doktrin ini menjadi penting dalam soteriologi Kristen, yang menjelaskan bahwa iman kepada Kristus adalah syarat utama untuk menerima keselamatan.

Roh Kudus juga berperan dalam sejarah keselamatan. Dalam ajaran gereja, Roh Kudus diutus untuk membimbing dan menguatkan orang beriman dalam perjalanan iman mereka. Melalui pekerjaan Roh Kudus, orang beriman diberdayakan untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah dan mengalami perubahan spiritual. Hal ini menunjukkan bahwa keselamatan lebih dari sekedar peristiwa.

Gereja Ajaran menekankan bahwa iman kepada Yesus Kristus dan sakramen-sakramen lainnya, seperti baptisan, membawa keselamatan. Baptisan dianggap sebagai tanda masuk ke dalam komunitas iman dan penerimaan anugerah Allah. Hal ini menunjukkan bahwa, meskipun keselamatan adalah anugerah dari Allah, setiap orang harus bertindak aktif untuk menerimanya.

Gereja telah menghadapi banyak masalah dengan ajaran keselamatan sepanjang masa. Kebenaran dasar tentang karya penebusan Kristus ditolak oleh ajaran-ajaran seperti gnostikisme, yang berusaha meracuni pemikiran umat manusia. Namun, dengan banyaknya tokoh seperti Rasul Paulus yang berbohong tentang iman mereka, gereja tetap teguh pada ajarannya. Kontroversi teologis ini menunjukkan cara pemahaman tentang keselamatan berkembang dalam konteks sejarah yang lebih luas.

 Menurut ajaran gereja, sejarah keselamatan adalah proses yang panjang yang dimulai dari penciptaan dan berakhir pada penebusan Kristus. Keselamatan menjadi kenyataan dalam kehidupan setiap orang Kristen berkat peran Roh Kudus dan partisipasi aktif umat percaya. Kebenaran tentang keselamatan terus menjadi dasar iman Kristen meskipun banyak ajaran sesat dalam menghadapi tantangan.

 








Soteriologi 5

Komentar