DEFINISI GEREJA YANG SATU
Dalam teologi Katolik Roma, gereja yang satu dan kudus Merujuk pada identitas dasar Gereja Kristiani. Hal ini dijelaskan dalam dokumen-dokumen dogmatika Katolik, seperti Konsili Vatikan II dan Katekismus Gereja Katolik (KGK). Konsep "gereja yang satu" dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK) dijelaskan dengan detail dan mendalam, memperkuat doktrin Katolis tentang persekutuan universal Kristiani.
KGK 811 mengacu pada firman Allah sendiri untuk menjelaskan satu gereja. Pasal ini menyatakan bahwa Gereja adalah lembaga yang didirikan oleh Roh Kudus dan dipimpin oleh Yesus Kristus sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa divinitas Gereja lebih penting daripada fungsinya sebagai organisasi agama. KGK 812 menekankan bahwa tradisi apostolik berfungsi sebagai dasar dari identitas gereja yang satu. Dengan kata lain, Gereja Katolik memiliki garis keturunan iman yang tidak terputus dari para rasul Yesus Kristus. Tradisi apostolik mencakup ajaran Yesus, peristiwa penting dalam sejarah Gereja, dan ritus liturgis yang digunakan sejak zaman rasuli. KGK 813 mengatakan bahwa gereja adalah komunitas universal dari orang-orang dari berbagai bangsa dan bahasa.Hal ini berkaitan dengan ajaran Injil tentang kerajaan Allah yang akan datang, di mana seluruh dunia akan bersatu sebagai Kristen. KGK 814, bersekutu dengan Kristus melalui Roh Kudus, menyatakan bahwa Roh Kudus dapat memimpin gereja tertentu. Artinya, gereja bukan hanya struktur manusia; itu adalah tempat hidup bersama dengan Tuhan melalui karunia-Nya. Persekutuan iman merupakan komponen penting dari identitas gereja. KGK 815, Keberlanjutan Sejarah Gereja: KGK mengatakan bahwa sejarah Gereja terus berlanjut sebagai bukti nyata dari rencana Allah yang sempurna. Gereja terus bertahan karena kekuatan Roh Kudus, meskipun selalu ada kesulitan. KGK 816 Tekanan hubungan antara para rasul dan generasi berikutnya. Untuk menjaga ikatan iman kita, tradisi apostolik berfungsi sebagai jembatan antara masa lalu dan masa depan yang kuat dengan para pendirinya.
DEFINISI GEREJA YANG KUDUS
Konsep “gereja yang kudus” dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK) dijelaskan dengan tekanan sifat ilahi dan sakral dari Gereja, serta peranannya dalam keselamatan umat manusia. Hal ini dijelaskan dalam dokumen-dokumen dogmatika Katolik, seperti Konsili Vatikan II dan Katekismus Gereja Katolik (KGK). Konsep "gereja yang kudus" dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK).
KGK 823 menyatakan bahwa karena Gereja didirikan oleh Yesus Kristus dan dipimpin oleh Roh Kudus, maka Gereja adalah kudus. Sumber segala sesuatu yang kudus, Allah, menunjukkan sifat ini. Melalui sakramen dan ajaran iman, Gereja tetap suci meskipun terdiri dari orang-orang yang berdosa. KGK 824, sakramen sebagai cara untuk membersihkan diri Anggota Gereja dapat menerima rahmat ilahi melalui sakramen seperti Baptisan dan Ekaristi. Sakramen ini memberikan kesempatan kepada umat untuk hidup dalam kesucian dan berpartisipasi dalam kehidupan ilahi. KGK menekankan bahwa sakramen adalah cara utama untuk menjadi suci. KGK 825, menjadi Kudus. Semua anggota Gereja dipanggil untuk menjadi orang yang suci. KGK menyatakan bahwa setiap orang mempunyai tanggung jawab untuk mengejar kesucian, terlepas dari status atau panggilan hidupnya. KGK 826 menggarisbawahi betapa pentingnya komunitas untuk mencapai kekudusan. Sebagai tubuh Kristus, membantu gereja anggotanya berkembang dalam iman dan kesucian. Dalam perjalanan spiritual mereka, orang dapat saling mendukung melalui komunitas iman mereka. KGK 827, Menerima dan Menghidupkan Kesucian Kesucian tidak hanya diterima tetapi juga harus dipertahankan. KGK mengajak umat untuk membangun masyarakat yang mencerminkan nilai-nilai Kristiani, sehingga kesucian gereja juga diwujudkan dalam tindakan nyata di dunia. KGK 828, Peran Para Santo dan Santa: KGK mengakui bahwa peran para santo dan santa sangat penting bagi umat Katolik karena mereka memberikan teladan hidup kudus. Mereka menunjukkan bahwa hidup tanpa dosa dapat dilakukan dan dapat menjadi inspirasi bagi orang lain. Melalui penjelasan ini, Katekismus Gereja Katolik menggambarkan gereja yang kudus sebagai entitas ilahi yang membantu umat.
PERAN GEREJA YANG SATU DAN KUDUS DITENGAH MASYARAKAT
Gereja yang satu dan kudus melakukan banyak peran dalam masyarakat. Pertama, mereka menyebarkan pesan Injil dengan mengajarkan ajaran Kristiani dan mempromosikan keselamatan melalui Yesus Kristus. Kedua, mereka membentuk jaringan sosial antar suku bangsa dan budaya, yang menyatukan orang-orang dalam iman Kristen. Bantuan terakhir, mereka menyediakan layanan darurat dengan memberikan medis.
Memberikan pelajaran moral dan nilai-nilai penting seperti kasih, keadilan, dan keterbukaan dalam kehidupan sehari-hari. menganut prinsip inklusifitas, membuat lingkungan yang menghargai dan mendukung setiap orang, termasuk orang difabel. Merancang program pendidikan agama Kristen yang responsif terhadap ideologi lintas negara untuk mempertahankan budaya lokal dan meningkatkan minat remaja dalam beribadah. Mengadvokasi hak-hak manusia seperti kesetaraan gender dalam keluarga, masyarakat, dan bergereja. Memberikan layanan konseling dan dukungan emosional kepada siswa dan anggota gereja yang menghadapi tantangan dalam hidup mereka. Gereja bukan hanya tempat ibadah; mereka adalah komunitas spiritual yang berpartisipasi dalam advokasi, layanan, pendidikan moral, dan perlindungan HAM.
eklesiologi 3
Komentar
Posting Komentar