ESKATOLOGI
Eskatologi adalah doktrin/ilmu yang mempelajari tentang hal-hal akhir jaman, yang mencakup berbagai konsep seperti akhir jaman dan hari-hari terakhir. Eskatologi memiliki 2 sifat yaitu:
Antropologi, membahas kematian fisik, kekekalan, keadaan antara (masa atau kondisi antara kematian dan kebangkitan akhir), dan juga membahas tentang kehidupan setelah kematian, termasuk alam baka.
Kosmologi, berkaitan dengan dunia secara keseluruhan, eskatologi membahas kedatangan Yesus Kristus yang kedua kalinya, kebangkitan umum, penghakiman akhir, dan kondisi akhir.
Adapun 4 hal terakhir yang dibahas dalam Eskatologi ini:
1. Kematian, dalam eskatologi, kematian merupakan bagian penting. Setelah kematian, roh seseorang berada di alam baka hingga hari kebangkitan.
2. Penghakiman, penghakiman terakhir, setelah kebangkitan, manusia akan digiring ketempat penghakiman untuk ditimbang amal perbuatannya.
3. Surga (api penyucian), surga merupakan tempat atau keadaan abadi sebagai ganjaran yang mengacu pada pemahaman dan amalan di dunia untuk menjalani kehidupan abadi di surga.
4. Neraka, Neraka adalah tempat atau keadaan membayangkan abadi.
Dalam pengertian Eskatologi sendiri mempunyai Istilah yang berasal dari bahasa Yunani, "eschatos" (terakhir) dan "-logi" (studi tentang), istilah ini pertama kali digunakan pada abad ke-19 di Jerman dalam konteks Teologi Sistematik untuk Merujuk pada doktrin tentang hal-hal terakhir. Pada abad ke-19, tema eskatologi dan kerajaan Allah menjadi sentral dalam diskusi teologi di Jerman karena penelitian manuskrip kuno yang semakin marak.
Eskatologi, dalam konteks teologi dogmatik dan Kitab Suci Katolik, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Eskatologi dalam teologi Dogmatik, Eskatologi dianggap sebagai puncak dan elemen penting dalam teologi dogmatik. Ini adalah kajian tentang akhir zaman, mencakup baik aspek pribadi maupun umum. Teologi dogmatik secara sistematis merefleksikan dogma seperti yang terdapat dalam Gereja dan sejarahnya. Eskatologi dalam hal ini membahas pernyataan Kitab Suci tentang peristiwa setelah kematian dan masa depan akhir zaman.
2. Eskatologi dalam Kitab Suci, Eskatologi adalah ajaran tentang zaman akhir atau hari-hari terakhir. Eskatologi Alkitabiah menunjuk pada peristiwa-peristiwa sejarah universal, terutama tindakan penyelamatan dan penyelamatan Allah. Ajaran tentang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali merupakan dasar iman Kristen. Para teolog mencari cara untuk memahami bahasa alkitabiah tentang Kerajaan Allah yang tidak berhubungan dengan ranah supranatural dan metafisis.
Dalam Yudaisme, eskatologi berarti keterarahan iman ke masa depan. Untuk iman Israel sendiri esktatologi merupakan janji Allah yang akan tergenapi di masa depan, sedangkan untuk para nabi eskatologi ini merupakan pengharapan akan masa depan dengan adanya kedatangan kerajaan Allah dan harapannya sebagai pendorong hidup dan tindakan. Dalam hal ini eskatologi tidak akan lepas dari kata “Pengharapan”terutama dalam konsep elpizein dan prosdokan.
Dalam bahasa Yunani elpizein berarti mengharapkan. Dalam konteks eskatologi mencerminkan sikap hati orang beriman yang terarah pada kedatangan Allah. Ini adalah pengharapan aktif yang didorong oleh keyakinan bahwa segala sesuatu yang dijanjikan Allah akan terwujud di masa depan. Pengharapan ini tidak bersifat pasif, melainkan mendorong orang beriman untuk berusaha dengan sungguh-sungguh, karena mereka melihat realitas keselamatan sudah terwujud dalam Kristus yang bangkit.
Prosdokan, secara sederhana dapat dipahami sebagai penantian atau pengharapan akan sesuatu. Pengharapan ini terus mengingatkan hamba Tuhan akan hari dimana Tuhan akan memberikan janji-Nya. Pengharapan ini mendorong orang beriman untuk pengharapan tertinggi bukan pada dunia, tetapi kepada Yesus pada waktu menyatakan diri-Nya.
Kepastian dalam pengharapan ini bisa juga disebut dengan kepercayaan yang pada dasarnya adalah kesetiaan Allah akan janji-Nya dan janji itu diterima oleh seluruh alam semesta.
Komentar
Posting Komentar