GEREJA SINODE

DEFINISI GEREJA SINODE

    Dalam beberapa denominasi Kristen, seperti Katolik Roma dan Protestan, istilah "sinode" biasanya merujuk pada badan legislatif atau eksekutif. Di beberapa gereja, sinode adalah forum di mana para uskup atau presiden sinode berkumpul untuk memberikan nasihat dan membuat keputusan. Prinsip demokrasi eklesial sering dikaitkan dengan gereja sinodal, di mana keputusan dibuat melalui musyawarah dan kesepakatan antara anggota jemaat. Ini menunjukkan bahwa anggota jemaat memiliki kebebasan untuk berbicara dan berkontribusi pada urusan gereja. Kehidupan sinodel bergantung pada proses musyawarah. Musyawarah adalah cara bagi anggota jemaat untuk bertukar pikiran, mendukung tujuan, dan mencapai konsensus umum.Gereja sinodal juga menekankan spiritualitas kolaboratif, di mana setiap anggota jemaat diharapkan ikut berperan dalam proses kerohanian kolektif. Hal ini dapat diwujudkan dalam aktivitas ibadah, program sosial, hingga kegiatan penginjilan.

    Papa Francesco mendorong konsep sinodalitas untuk menjadi tema utama Sidang Umum Biasa Ke-XVI Dewan Uskup pada tahun 2023. Ide ini tidak baru dan memiliki dasar teologis yang kuat, seperti Sakramen Perjamuan Kudus dan Tritunggal Allah. Berkumpul, mendengarkan, dan diskernsi adalah contoh praktik sinodal. Meskipun demikian, bahaya proses sinodial antara formalisme lain disebabkan oleh klerezimalisme, intelektualisme, dan kepuasan diri. Contoh bagaimana sinodalitas dapat diterapkan dalam konteks lokal adalah Sekolah Tinggi Teologi Fajar Timur (STFT), yang telah mengembangkan lima mode sinodal dengan bekerja sama dengan Gereja Universal, Gereja Lokal, Masyarakat Lokal, Negara, dan Manusia Secara Keseluruhan. Ini mencakup perilaku yang komunikatif, terlibat, dan misial. Adanya formator yang tepat untuk integrasi empat dimensi juga penting.

    Definisi Gereja Sinode melibatkan struktur hierarkis yang fleksibel, partisipasi aktif anggota jemaat, proses musyawarah, dan fokus pada spiritualitas kolaboratif. Implementasi ini dapat dilihat dalam berbagai aspek kegerejaan, termasuk liturgi kontemporer dan pelayanan digital.

 

PENGARUH GEREJA SINODE DALAM KEHIDUPAN KOMUNITAS GEREJA

    Sinode dalam konteks kegerejaan memiliki pengaruh signifikan pada kehidupan komunitas gereja setempat.

    Sinode memudahkan komunikasi yang efektif antara anggota jemaat, pendeta, dan pejabat gereja untuk meningkatkan partisipasi dan kerjasama. Hal ini memungkinkan setiap anggota untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pengambilan keputusan dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan rencana pengembangan gereja. Dengan proses musyawarah yang intensif, sinode dapat membuat gereja lebih responsif terhadap kebutuhan dan keinginan anggotanya. Ini memiliki potensi untuk meningkatkan kenyamanan dan kebersamaan di komunitas gereja. Dengan bantuan teknologi digital, sinode sekarang dapat melakukan layanan keagamaan online seperti ibadah virtual, ceramah dare, dan pelaksanaan sakramen Perjamuan Kudus. Ini telah membuat praktik keagamaan menjadi lebih fleksibel. Dengan memberikan gambaran baru tentang praktik keagamaan, jemaat dapat berpartisipasi lebih aktif di tempat yang jauh.

    Individu dapat berbicara, berbagi pengalaman, dan memperkuat hubungan sosial dengan orang lain di seluruh dunia melalui komunitas virtual yang berkembang pesat di sinode. Ini meningkatkan solidaritas antarpersonal dan memperkuat identitas komunitas gereja. Pembinaan Moral dan Etis adalah upaya sinode untuk meningkatkan gaya hidup yang sesuai dengan standar Alkitabiah, seperti tentang reservoir Kristus. Ini memastikan bahwa kehidupan moral dan etika anggota jemaat tetap teguh dan sesuai dengan ajaran Kristen. Sinode harus disesuaikan dengan kemajuan teknologi agar tetap relevan di era digital. Ini berarti memasukkan teknologi ke dalam berbagai bagian gereja, seperti komunikasi, pendidikan, dan pelayanan pastoral.

    Dengan demikian, sinode bukan hanya sebagai struktur administratif, tetapi juga sebagai platform yang membangun komunitas gereja yang lebih harmonis, responsif, dan berdaya guna dalam mewujudkan visi misi gereja.




eklesiologi 5

Komentar